Monday, May 3, 2010

Meteor jatuh di Duren Sawit


Meteor Jatuh di Duren Sawit Jakarta Timur. Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) belum bisa memastikan jenis benda asing yang jatuh menimpa tiga rumah di Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis sore.

Foto Meteor Jatuh

“Kami belum rampung memeriksa. Yang jelas ini benda asing, tapi kami belum tahu jenisnya,” ujar Abdul Rahman, salah satu peneliti Lapan di lokasi, Jalan Delima VI, Gang 2, Duren Sawit, Jakarta Timur, saat dihubungi okezone, Jumat (30/4/2010).

Abdul Rahman menjelaskan sampai sore Pukul 17.00 WIB, timnya belum bisa melihat secara pasti benda yang menyebabkan rumah porak poranda tersebut. “Kabarnya itu sudah dibawa polisi ke Puslabfor, tapi kami belum lihat,” ujarnya.

Dia menambahkan saat pihaknya mengofirmasi ke kepolisian, mereka mengaku tidak menemukan bebatuan seperti meteor.

“Dari Kapolsek katanya tidak ada batuan. Tidak ditemukan bendanya, tidak secara pasti,” tandasnya.

Saat ini tim dari Lapan dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) masih berada di lokasi untuk melakukan pemeriksaan. “Mereka (Bapeten) bawa alat pendeteksi radiasi. Sepertinya tidak ada radiasi. Warga juga dibiarkan mondar-mandir di lokasi,” ujarnya.

Tidak mudah mengantisipasi masuknya meteorit ke permukaan Bumi untuk mencegah kerusakan seperti yang terjadi di Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (30/4/2010). Demikian dikatakan Dr Thomas Djamaluddin, pakar antariksa dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional atau LAPAN.

“Meteorit sporadis seperti itu berasal dari batuan antarplanet. Sifatnya sulit sekali diprediksi, tidak bisa ditentukan dan dipekirakan waktunya,” ujar Thomas kepada Kompas.com, Jumat (30/4/2010). Menurutnya, jumlah batuan antariksa yang masuk ke atmosfer Bumi sangat banyak dan ukurannya bermacam-macam. Sebagian besar mungkin terbakar habis di atmosfer. Hanya sebagian kecil yang sampai dekat permukaan Bumi dan diketahui manusia.

Thomas menjelaskan, meteorit berasal dari batuan antariska yang melayang-layang di luar angkasa dan mengorbit matahari. Jika suatu saat kebetulan berpapasan dengan Bumi, maka batuan tersebut kemudian masuk atmosfer dan terbakar. Kalau ukurannya besar, maka tidak habis terbakar dan meledak saat menabrak permukaan Bumi.

Menurut Thomas, ada dua jenis batuan meteorit secara umum, yakni yang tersusun dari bahan seperti batuan Bumi dan dari bahan logam yang kuat. Meteorit yang tersusun dari logam bisa menghasilkan ledakan lebih hebat. “Kalau betul di Duren Sawit meteorit, kemungkinan batuan yang rapuh yang sampai ke permukaan kemudian meledak saat menabrak rumah,” ujar Thomas.


Saat ini, LAPAN telah mengirimkan tim ke lokasi kejadian “Meteor Jatuh di Duren Sawit Jakarta Timur” untuk mempelajari kemungkinan tersebut dan menganalisisnya. Puslabfor Polri sebelumnya telah mengumpulkan debu-debu dan serpihan yang ditemukan di lokasi ledakan dan sementara menyimpulkan bahwa ledakan berasal dari benda luar angkasa.

No comments:

Post a Comment